Di balik kelancaran operasional sebuah kapal, terdapat peran penting yang sering kali luput dari perhatian, yaitu Jenang Kapal. Sebagai perwira kapal yang bertanggung jawab atas administrasi dan pasokan, jenang kapal memiliki tugas yang sangat penting dalam memastikan semua kebutuhan kapal terpenuhi, baik dari segi keuangan, logistik, maupun dokumentasi.
Dari mengelola keuangan kapal hingga memastikan kargo dan manifes penumpang terdokumentasi dengan baik, jenang kapal berperan sebagai penghubung antara berbagai aspek operasional. Tidak hanya itu, ia juga memastikan bahwa pasokan kapal, mulai dari kebutuhan awak hingga peralatan esensial, selalu tersedia demi menjaga kelancaran perjalanan di lautan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Jenang Kapal CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Kisi-kisi soal Jenang Kapal CPNS PPPK dari KemenpanRB mencakup manajemen logistik, standar keamanan pangan di kapal, perencanaan menu, serta prosedur keselamatan dan sanitasi maritim. Pemahaman regulasi pelayaran dan peran dalam operasional kapal juga menjadi bagian penting dalam seleksi.
- Dasar Pengetahuan tentang Bahasa Inggris Maritim
Menguasai istilah dan frasa dalam Bahasa Inggris yang digunakan dalam dunia pelayaran, termasuk komunikasi internasional sesuai dengan Standard Marine Communication Phrases (SMCP). Kemampuan ini mencakup kemampuan berkomunikasi dengan kru kapal, otoritas pelabuhan, dan dalam situasi darurat. - Dasar Pengetahuan Teknologi Informatika
Menguasai teknologi informasi terkait operasional pelayaran, seperti sistem navigasi elektronik (ECDIS), pengelolaan data log kapal, serta aplikasi perangkat lunak untuk pengaturan jalur pelayaran dan manajemen logistik kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Pelayaran Datar
Memahami dasar-dasar pelayaran, termasuk pengaturan jalur pelayaran, teknik penentuan posisi kapal menggunakan peta laut dan GPS, serta metode penghitungan rute dan kecepatan kapal dalam perjalanan laut. - Dasar Pengetahuan tentang Meteorologi
Menguasai prinsip dasar cuaca maritim, termasuk pengaruh tekanan udara, angin, arus laut, dan gelombang terhadap navigasi kapal. Mampu melakukan interpretasi data cuaca dan memutuskan tindakan navigasi yang sesuai untuk menghindari kondisi cuaca buruk. - Dasar Pengetahuan tentang Prosedur Darurat dan SAR (Search and Rescue)
Mampu menjalankan prosedur evakuasi dan keselamatan dalam keadaan darurat, termasuk kebakaran kapal, tabrakan, kebocoran, dan orang jatuh ke laut. Mengetahui pengoperasian peralatan SAR dan komunikasi darurat dengan otoritas terkait. - Dasar Pengetahuan tentang Olah Gerak dan Pengendalian Kapal
Menguasai prinsip-prinsip dasar pengendalian kapal, termasuk metode manuver kapal, teknik berlabuh, teknik menghindari tabrakan, serta pengaturan kecepatan dan stabilitas kapal selama pelayaran. - Dasar Pengetahuan tentang Kepedulian Lingkungan
Mengetahui peraturan internasional seperti MARPOL (International Convention for the Prevention of Pollution from Ships) dalam pengelolaan limbah kapal, termasuk pengolahan air balas, pembuangan limbah, dan pengendalian polusi laut. - Undang-Undang Pelayaran dan Pelaksanaannya
Memahami ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan peraturan pelaksanaannya terkait keselamatan pelayaran, pengelolaan awak kapal, izin berlayar, dan pengawasan kapal berbendera Indonesia. - Kecakapan Bahari
Mampu menjalankan tugas sebagai awak kapal, termasuk pengendalian kapal, pengoperasian peralatan kapal, manajemen kru kapal, dan pengelolaan barang muatan di kapal. - Dasar Kepemimpinan dan Etos Kerja
Mampu mengatur kerja tim di atas kapal, mengambil keputusan dalam situasi darurat, serta menjalankan pengawasan terhadap disiplin awak kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Perbengkelan
Memahami prinsip dasar permesinan kapal, termasuk teknik perawatan mesin utama dan mesin bantu, perbaikan dasar sistem hidrolik, dan penanganan kebocoran atau kerusakan mesin selama pelayaran. - Dasar Pengetahuan tentang Gambar dan Desain Permesinan Kapal
Menguasai interpretasi gambar teknis dan desain kapal, termasuk tata letak ruang mesin, konfigurasi lambung kapal, dan pengaturan sistem penggerak utama kapal. - Pengenalan Permesinan Kapal
Mengetahui fungsi dan pengoperasian mesin utama, mesin bantu, sistem kelistrikan, serta sistem kendali otomatis pada kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Listrik dan Elektronika
Menguasai dasar kelistrikan pada kapal, termasuk pengoperasian generator, sistem distribusi listrik, pengendali motor, serta peralatan elektronik navigasi seperti radar dan sonar. - Dasar-Dasar Akuntansi
Memahami prinsip dasar akuntansi dalam pengelolaan keuangan operasional kapal, termasuk pencatatan biaya bahan bakar, perawatan, dan pengeluaran operasional lainnya. - Dasar Dasar Manajemen Angkutan Laut
Memahami pengelolaan operasional kapal dalam pengangkutan barang dan penumpang, termasuk penyusunan jadwal perjalanan, pengelolaan dokumen muatan, dan perhitungan biaya operasional. - Dasar Peraturan Perundang-Undangan Kepelabuhanan dan Undang-Undang Terkait
Menguasai peraturan kepelabuhanan terkait bongkar muat, perizinan pelabuhan, pengelolaan fasilitas pelabuhan, serta pengaturan masuk dan keluar kapal di wilayah pelabuhan. - Dasar Bisnis Keagenan Kapal
Memahami kegiatan keagenan kapal, termasuk pengurusan dokumen pelabuhan, koordinasi dengan otoritas pelabuhan, dan pengelolaan izin sandar kapal. - Dasar Bisnis Sewa Menyewa Kapal
Memahami prinsip dasar kontrak sewa kapal, termasuk biaya operasional, durasi sewa, tanggung jawab hukum, dan pengelolaan perawatan kapal selama masa sewa. - Dasar Ganti Rugi dan Asuransi Angkutan Laut
Mengetahui prinsip dasar dalam pengajuan klaim asuransi kapal, termasuk tanggung jawab hukum atas kerusakan kapal, kehilangan muatan, dan kompensasi akibat kecelakaan laut.
Contoh Soal Jenang Kapal CPNS PPPK

Contoh soal Jenang Kapal CPNS PPPK dirancang untuk menguji pemahaman tentang manajemen logistik, penyimpanan bahan makanan, standar gizi, serta prosedur keselamatan dan sanitasi di kapal. Soal-soal ini juga mencakup aspek teknis dan regulasi yang relevan dengan tugas di lingkungan maritim.
Soal 1
Seorang perwira kapal sedang berkomunikasi dengan kapal asing yang mengalami kendala teknis di tengah lautan. Dalam percakapan melalui radio, kapten kapal asing mengatakan:
“We are experiencing a problem with the port engine, and we require immediate assistance. Could you stand by for further instructions?”
Berdasarkan standar komunikasi maritim internasional, apa tindakan terbaik yang harus dilakukan oleh perwira tersebut?
A. Menunggu instruksi lebih lanjut tanpa memberikan tanggapan agar tidak mengganggu komunikasi
B. Segera menghubungi otoritas pelabuhan terdekat tanpa menjawab permintaan kapal asing
C. Mengkonfirmasi pesan dengan frase standar dan bersiap memberikan bantuan jika diperlukan
D. Mengabaikan permintaan karena kapal sendiri sedang dalam perjalanan dengan tujuan yang berbeda
E. Mengirimkan sinyal darurat dan menyiapkan evakuasi meskipun belum ada permintaan resmi
Jawaban: C. Mengkonfirmasi pesan dengan frase standar dan bersiap memberikan bantuan jika diperlukan
Pembahasan:
Dalam komunikasi maritim, konfirmasi pesan dengan frase standar seperti “Roger, standing by for further instructions.” adalah prosedur yang tepat. Ini menunjukkan kesiapan tanpa melakukan tindakan yang tidak diperlukan. Menunggu tanpa tanggapan dapat menyebabkan miskomunikasi, sedangkan menghubungi otoritas pelabuhan tanpa koordinasi bisa memperumit situasi.
Soal 2
Sebuah kapal kargo sedang berlayar melewati jalur pelayaran internasional yang sering dilanda badai tropis. Berdasarkan analisis meteorologi, diprediksi bahwa kecepatan angin akan meningkat hingga 80 knot dalam beberapa jam ke depan, disertai gelombang setinggi 10 meter. Jika kapten kapal memutuskan untuk tetap berada di jalur pelayaran, tindakan apa yang paling tepat dilakukan untuk meminimalkan risiko kerusakan kapal dan muatan?
A. Meningkatkan kecepatan kapal untuk segera keluar dari zona badai sebelum mencapai puncaknya
B. Mengurangi kecepatan kapal dan mengubah rute ke arah angin untuk mengurangi tekanan pada lambung kapal
C. Menghentikan kapal di tengah laut dan menunggu badai mereda agar tidak melawan arus laut
D. Memerintahkan seluruh kru untuk berada di dalam ruang mesin untuk menjaga keseimbangan kapal
E. Memanfaatkan jangkar laut dan sistem stabilisasi untuk menahan posisi kapal dari hempasan gelombang
Jawaban: B. Mengurangi kecepatan kapal dan mengubah rute ke arah angin untuk mengurangi tekanan pada lambung kapal
Pembahasan:
Dalam kondisi badai tropis dengan kecepatan angin tinggi dan gelombang besar, mengurangi kecepatan kapal serta menyesuaikan arah kapal sejajar dengan angin dan ombak dapat mengurangi tekanan berlebih pada lambung kapal. Meningkatkan kecepatan bisa berisiko tinggi karena kapal bisa kehilangan kendali, sementara berhenti di tengah laut tanpa arah yang jelas meningkatkan risiko terguling akibat hempasan gelombang.
Soal 3
Dalam situasi darurat di laut, sebuah kapal penumpang mengalami kebakaran di ruang mesin akibat korsleting listrik. Kru kapal telah berusaha memadamkan api dengan alat pemadam karbon dioksida (CO₂), tetapi api masih menyebar ke beberapa bagian dek bawah. Dalam keadaan ini, keputusan kapten kapal sangat menentukan keselamatan seluruh penumpang dan awak kapal. Apa langkah paling tepat yang harus dilakukan selanjutnya?
A. Menggunakan air laut untuk memadamkan api guna mencegah penyebaran lebih lanjut
B. Segera memerintahkan evakuasi ke sekoci tanpa mencoba tindakan pemadaman lanjutan
C. Menutup semua ventilasi dan pintu tahan api untuk membatasi penyebaran api dan memadamkan dengan busa
D. Menjalankan kapal dengan kecepatan maksimum untuk mencapai pelabuhan terdekat secepat mungkin
E. Mengaktifkan sistem pemadam kebakaran otomatis tanpa menutup ventilasi untuk tetap menjaga sirkulasi udara
Jawaban: C. Menutup semua ventilasi dan pintu tahan api untuk membatasi penyebaran api dan memadamkan dengan busa
Pembahasan:
Dalam kebakaran di ruang mesin kapal, penggunaan air laut dapat memperparah situasi karena dapat merusak peralatan listrik dan menyebabkan korsleting lebih lanjut. Memerintahkan evakuasi tanpa upaya pemadaman yang benar bisa berakibat fatal. Menutup ventilasi dan pintu tahan api adalah prosedur standar untuk membatasi oksigen yang dapat memperbesar api. Pemadam busa efektif untuk kebakaran bahan bakar dan oli di ruang mesin.
Soal 4
Seorang pejabat pelabuhan sedang menangani klaim ganti rugi atas muatan yang mengalami kerusakan selama pengiriman laut. Berdasarkan kontrak, kapal pengangkut bertanggung jawab atas kondisi barang selama pelayaran, kecuali jika kerusakan disebabkan oleh faktor eksternal seperti cuaca ekstrem atau tindakan pihak ketiga. Setelah dilakukan investigasi, ditemukan bahwa barang rusak akibat sistem pendinginan di ruang kargo yang tidak berfungsi dengan baik selama perjalanan. Berdasarkan aturan ganti rugi dan asuransi angkutan laut, siapa yang paling bertanggung jawab atas kerugian ini?
A. Perusahaan asuransi, karena mereka menanggung semua jenis kerusakan yang terjadi di laut
B. Pemilik barang, karena mereka telah menyerahkan barang untuk dikirim dengan risiko sendiri
C. Kapal pengangkut, karena kerusakan disebabkan oleh kegagalan sistem yang berada di bawah pengawasannya
D. Otoritas pelabuhan, karena barang diterima dalam keadaan baik sebelum keberangkatan
E. Perusahaan ekspedisi, karena mereka bertanggung jawab atas seluruh logistik pengiriman
Jawaban: C. Kapal pengangkut, karena kerusakan disebabkan oleh kegagalan sistem yang berada di bawah pengawasannya
Pembahasan:
Dalam peraturan ganti rugi dan asuransi angkutan laut, kapal pengangkut bertanggung jawab atas kondisi barang selama pelayaran kecuali jika terjadi force majeure. Kerusakan akibat kegagalan sistem pendinginan merupakan tanggung jawab kapal, bukan pemilik barang atau otoritas pelabuhan. Perusahaan asuransi hanya menanggung kerusakan yang masuk dalam ketentuan polis, bukan akibat kelalaian teknis kapal.
Soal 5
Seorang manajer operasional di sebuah perusahaan pelayaran sedang melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen angkutan laut yang diterapkan di perusahaannya. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah ketidakefisienan dalam proses bongkar muat barang di pelabuhan tujuan, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman dan peningkatan biaya operasional. Strategi manajemen angkutan laut mana yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini?
A. Mengurangi jumlah kapal yang beroperasi agar biaya pemeliharaan lebih rendah
B. Meningkatkan kapasitas kapal dengan menambah jumlah muatan di setiap perjalanan
C. Mengadopsi teknologi otomatisasi dan digitalisasi dalam sistem bongkar muat di pelabuhan
D. Mempercepat proses pengiriman dengan meningkatkan kecepatan pelayaran kapal
E. Mengurangi penggunaan kontainer dan beralih ke pengangkutan barang curah untuk efisiensi biaya
Jawaban: C. Mengadopsi teknologi otomatisasi dan digitalisasi dalam sistem bongkar muat di pelabuhan
Pembahasan:
Ketidakefisienan dalam proses bongkar muat dapat menyebabkan keterlambatan yang berdampak pada biaya operasional. Solusi yang paling efektif adalah menerapkan teknologi otomatisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses bongkar muat. Strategi lain seperti menambah muatan atau meningkatkan kecepatan kapal dapat menimbulkan masalah baru, seperti peningkatan konsumsi bahan bakar atau risiko kelebihan kapasitas.
Soal 6
Sebuah kapal tanker mengalami kegagalan sistem navigasi saat melintasi jalur pelayaran sibuk. Kapten kapal segera mengaktifkan prosedur darurat dan mencoba berkomunikasi dengan kapal lain di sekitar untuk menghindari tabrakan. Dalam situasi ini, langkah apa yang paling tepat dilakukan oleh awak kapal untuk memastikan keselamatan navigasi?
A. Menghentikan kapal sepenuhnya dan menunggu sistem navigasi diperbaiki
B. Menyalakan lampu sinyal darurat dan membunyikan isyarat bahaya untuk memberi tahu kapal lain
C. Meminta bantuan kapal terdekat untuk menarik kapal ke pelabuhan terdekat
D. Mengandalkan pengamatan visual dan radar manual tanpa memberi tahu kapal lain
E. Melanjutkan pelayaran dengan kecepatan rendah tanpa menginformasikan kondisi kapal kepada pihak terkait
Jawaban: B. Menyalakan lampu sinyal darurat dan membunyikan isyarat bahaya untuk memberi tahu kapal lain
Pembahasan:
Dalam situasi kegagalan sistem navigasi di jalur pelayaran sibuk, komunikasi dan tanda bahaya sangat penting untuk mencegah kecelakaan. Menyalakan lampu sinyal darurat dan membunyikan isyarat bahaya akan memberi tahu kapal lain agar waspada dan menghindari tabrakan. Menghentikan kapal sepenuhnya tanpa memberi peringatan bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Soal 7
Saat melakukan inspeksi keamanan di pelabuhan, petugas menemukan bahwa salah satu kontainer memiliki segel yang rusak dan ada tanda-tanda manipulasi pada pintunya. Berdasarkan prosedur keamanan pelabuhan internasional (ISPS Code), tindakan apa yang paling tepat dilakukan oleh petugas?
A. Segera membuka kontainer untuk memeriksa isi dan mengamankan barang yang mencurigakan
B. Mengisolasi kontainer dan melaporkan temuan tersebut kepada otoritas keamanan pelabuhan
C. Memindahkan kontainer ke lokasi yang lebih aman tanpa memberi tahu pihak lain
D. Memeriksa daftar muatan dan melanjutkan pengiriman jika tidak ada indikasi barang ilegal
E. Menunggu pemilik barang untuk melakukan pengecekan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut
Jawaban: B. Mengisolasi kontainer dan melaporkan temuan tersebut kepada otoritas keamanan pelabuhan
Pembahasan:
Dalam prosedur keamanan ISPS Code, jika ditemukan kontainer dengan segel rusak atau tanda manipulasi, langkah pertama adalah mengisolasi kontainer untuk mencegah potensi ancaman, seperti penyelundupan atau tindakan ilegal lainnya. Membuka kontainer tanpa otorisasi bisa melanggar prosedur hukum.
Soal 8
Sebuah kapal pesiar sedang berlayar di perairan internasional ketika salah satu penumpangnya mengalami serangan jantung mendadak. Kapal memiliki fasilitas medis dasar, tetapi tidak ada dokter spesialis jantung di dalamnya. Apa tindakan terbaik yang harus dilakukan oleh kapten kapal?
A. Menghubungi pusat medis maritim untuk mendapatkan panduan penanganan darurat
B. Mengalihkan rute ke pelabuhan terdekat tanpa komunikasi lebih lanjut
C. Menggunakan obat-obatan yang tersedia di kapal tanpa konsultasi dengan ahli medis
D. Menunggu sampai kapal mencapai tujuan tanpa mengambil tindakan lain
E. Memerintahkan pendaratan darurat menggunakan sekoci untuk membawa pasien ke darat
Jawaban: A. Menghubungi pusat medis maritim untuk mendapatkan panduan penanganan darurat
Pembahasan:
Dalam situasi darurat medis di laut, kapten kapal harus menghubungi pusat medis maritim untuk mendapatkan instruksi dari tenaga medis profesional. Mengalihkan rute tanpa persiapan bisa berisiko, sementara menunggu tanpa tindakan bisa membahayakan nyawa pasien.
Soal 9
Saat kapal kargo bersandar di pelabuhan internasional, awak kapal melaporkan adanya bau gas yang menyengat dari salah satu ruang kargo yang mengangkut bahan kimia. Berdasarkan prosedur keselamatan, apa langkah pertama yang harus dilakukan?
A. Segera membuka ruang kargo untuk mengidentifikasi sumber kebocoran
B. Mengaktifkan sistem ventilasi untuk mengurangi konsentrasi gas berbahaya
C. Mengisolasi area dan memberi tahu otoritas pelabuhan untuk penanganan lebih lanjut
D. Memindahkan muatan secepatnya untuk menghindari risiko ledakan
E. Menggunakan alat pelindung diri dan mencoba menutup kebocoran secara manual
Jawaban: C. Mengisolasi area dan memberi tahu otoritas pelabuhan untuk penanganan lebih lanjut
Pembahasan:
Jika ada indikasi kebocoran bahan kimia, langkah utama adalah mengisolasi area untuk mencegah penyebaran gas beracun dan segera melaporkan ke otoritas pelabuhan agar penanganan dilakukan sesuai prosedur keamanan bahan berbahaya.
Soal 10
Dalam suatu operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di laut, tim penyelamat menemukan sebuah kapal nelayan yang terapung tanpa mesin dan tanpa awak kapal terlihat di dek. Menurut prosedur SAR, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah?
A. Segera menaiki kapal dan memeriksa setiap ruangan untuk mencari korban
B. Menghubungi otoritas maritim setempat untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut
C. Menarik kapal ke pelabuhan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut
D. Mengambil alih kendali kapal dan membawanya ke lokasi aman
E. Menunggu di sekitar kapal selama beberapa jam untuk melihat apakah ada awak kapal yang kembali
Jawaban: B. Menghubungi otoritas maritim setempat untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut
Pembahasan:
Dalam operasi SAR, jika ditemukan kapal tanpa awak, tindakan pertama adalah melaporkan kepada otoritas maritim setempat agar dilakukan investigasi. Memasuki kapal tanpa izin bisa berisiko jika ada bahaya tersembunyi seperti kebocoran bahan kimia atau tindak kejahatan.
Soal 11
Seorang operator komunikasi di kapal menerima sinyal marabahaya (distress signal) dari sebuah kapal nelayan di perairan terpencil. Kapten kapal meminta operator untuk melakukan langkah awal dalam prosedur tanggap darurat. Apa yang seharusnya dilakukan pertama kali oleh operator komunikasi?
A. Menghubungi kapal terdekat untuk meminta bantuan segera
B. Menanyakan posisi dan kondisi kapal nelayan, lalu melaporkan ke otoritas maritim
C. Mengirimkan tim penyelamat tanpa menunggu instruksi lebih lanjut
D. Mengabaikan sinyal jika tidak ada konfirmasi dari kapal nelayan
E. Melanjutkan perjalanan tanpa tindakan karena bukan tanggung jawab kapal
Jawaban: B. Menanyakan posisi dan kondisi kapal nelayan, lalu melaporkan ke otoritas maritim
Pembahasan:
Dalam prosedur tanggap darurat, operator komunikasi harus segera mengkonfirmasi lokasi dan kondisi kapal yang mengalami marabahaya, kemudian melaporkannya kepada otoritas maritim atau pusat koordinasi SAR agar bantuan dapat dikirimkan dengan tepat.
Soal 12
Saat proses bongkar muat di pelabuhan, seorang pekerja mengalami cedera serius akibat tertimpa kontainer yang terlepas. Apa tindakan pertama yang harus dilakukan oleh petugas keamanan pelabuhan?
A. Segera menghentikan seluruh aktivitas bongkar muat dan mengevakuasi area
B. Memberikan pertolongan pertama dan melaporkan kejadian ke otoritas terkait
C. Melanjutkan aktivitas bongkar muat untuk menghindari keterlambatan operasional
D. Menunggu petugas medis datang tanpa melakukan tindakan apa pun
E. Menghubungi keluarga korban terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan
Jawaban: B. Memberikan pertolongan pertama dan melaporkan kejadian ke otoritas terkait
Pembahasan:
Dalam situasi kecelakaan kerja di pelabuhan, langkah pertama adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban dan segera melaporkan kejadian kepada pihak berwenang agar penanganan lebih lanjut dapat dilakukan dengan cepat.
Soal 13
Dalam pengawasan operasional pelabuhan, seorang petugas menemukan bahwa beberapa kapal tidak mematuhi aturan pembuangan limbah dan membuang sampah langsung ke laut. Apa langkah yang harus diambil sesuai dengan peraturan lingkungan maritim?
A. Mengingatkan kru kapal secara lisan agar tidak mengulangi tindakan tersebut
B. Melaporkan pelanggaran kepada otoritas pelabuhan dan meminta tindakan hukum
C. Mengabaikan kejadian karena bukan tanggung jawab langsung petugas
D. Menghentikan aktivitas kapal hingga limbah dikumpulkan kembali
E. Meminta kapal meninggalkan pelabuhan tanpa dikenakan sanksi
Jawaban: B. Melaporkan pelanggaran kepada otoritas pelabuhan dan meminta tindakan hukum
Pembahasan:
Pembuangan limbah ke laut melanggar peraturan lingkungan maritim internasional. Petugas harus segera melaporkan pelanggaran tersebut kepada otoritas pelabuhan agar dapat diambil tindakan hukum sesuai regulasi yang berlaku.
Soal 14
Sebuah kapal barang mengalami kebakaran di ruang mesin saat sedang berlayar di perairan internasional. Kapten kapal segera mengaktifkan sistem pemadam kebakaran otomatis, tetapi api masih belum padam. Apa langkah berikutnya yang harus diambil oleh awak kapal?
A. Menghentikan kapal dan menunggu bantuan tiba
B. Menggunakan alat pemadam kebakaran manual dan mengisolasi area yang terbakar
C. Mengirim sinyal darurat dan mengevakuasi seluruh awak kapal
D. Membuka semua pintu dan jendela untuk mengurangi suhu di dalam kapal
E. Melanjutkan pelayaran dengan kecepatan rendah sambil menunggu api padam
Jawaban: B. Menggunakan alat pemadam kebakaran manual dan mengisolasi area yang terbakar
Pembahasan:
Dalam situasi kebakaran di kapal, awak harus berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran manual setelah sistem otomatis tidak berhasil. Isolasi area diperlukan untuk mencegah api menyebar lebih luas, sementara sinyal darurat dapat dikirimkan jika situasi semakin memburuk.
Soal 15
Seorang petugas navigasi menerima peringatan dari pusat cuaca maritim bahwa badai besar akan melanda jalur pelayaran yang sedang dilalui kapal. Apa tindakan yang harus dilakukan oleh kapten kapal untuk menghindari risiko kecelakaan?
A. Mengabaikan peringatan dan melanjutkan pelayaran sesuai jadwal
B. Mengubah rute kapal untuk menghindari jalur badai jika memungkinkan
C. Menghentikan kapal di tengah laut dan menunggu badai reda
D. Memerintahkan seluruh awak kapal untuk berlindung tanpa melakukan tindakan lain
E. Mempercepat laju kapal agar segera melewati jalur badai
Jawaban: B. Mengubah rute kapal untuk menghindari jalur badai jika memungkinkan
Pembahasan:
Keputusan terbaik dalam menghadapi badai adalah menghindari jalur badai dengan mengubah rute kapal berdasarkan informasi cuaca. Mengabaikan peringatan atau mempercepat kapal bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Soal 16
Seorang pengawas operasional di sebuah pelabuhan internasional menemukan bahwa ada peningkatan signifikan dalam waktu tunggu kapal untuk bongkar muat. Setelah investigasi awal, ditemukan bahwa sistem logistik belum sepenuhnya terdigitalisasi, menyebabkan keterlambatan dalam aliran informasi antara kapal, pelabuhan, dan perusahaan logistik. Apa strategi paling efektif yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini?
A. Mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja manual untuk mempercepat bongkar muat
B. Mewajibkan setiap kapal untuk membawa dokumen fisik tambahan agar data lebih akurat
C. Mengembangkan dan menerapkan sistem logistik berbasis digital secara bertahap
D. Meningkatkan biaya sandar bagi kapal yang melebihi batas waktu bongkar muat
E. Menjadwalkan ulang seluruh kapal agar tidak terjadi penumpukan di pelabuhan
Jawaban: C. Mengembangkan dan menerapkan sistem logistik berbasis digital secara bertahap
Pembahasan:
Pendekatan berbasis teknologi lebih efektif dalam jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi operasional. Digitalisasi sistem logistik memungkinkan komunikasi real-time, optimalisasi alur bongkar muat, serta pengurangan kesalahan administratif, yang pada akhirnya mengurangi waktu tunggu kapal.
Soal 17
Sebuah kapal tanker yang membawa bahan bakar mengalami kerusakan mesin di tengah laut, dan arus laut membawanya ke arah kawasan terumbu karang yang dilindungi. Jika kapal kandas, tumpahan bahan bakar bisa menyebabkan bencana ekologis. Sebagai otoritas maritim, tindakan mana yang paling tepat untuk dilakukan dalam situasi ini?
A. Mengirim kapal patroli untuk menarik kapal tanker ke perairan yang lebih aman
B. Menunggu kapal tanker memperbaiki mesinnya sendiri sebelum mengambil tindakan
C. Mengarahkan kapal tanker untuk segera membuang muatan guna mengurangi risiko kandas
D. Mengirim perintah kepada kapal tanker agar tetap di jalurnya sampai arus berubah
E. Mewajibkan kapal tanker membayar kompensasi sebelum diizinkan bergerak
Jawaban: A. Mengirim kapal patroli untuk menarik kapal tanker ke perairan yang lebih aman
Pembahasan:
Mengizinkan kapal tetap terbawa arus bisa berisiko tinggi terhadap lingkungan. Otoritas maritim harus bertindak cepat dengan menarik kapal ke lokasi aman sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut yang bisa menyebabkan tumpahan bahan bakar.
Soal 18
Dalam sebuah simulasi keamanan maritim, ditemukan bahwa sebagian besar awak kapal kurang memahami prosedur evakuasi dalam keadaan darurat, meskipun telah dilakukan pelatihan sebelumnya. Apa solusi terbaik untuk meningkatkan kesiapan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat?
A. Memberikan hukuman bagi awak kapal yang tidak menguasai prosedur evakuasi
B. Mewajibkan latihan evakuasi lebih sering dengan skenario realistis
C. Mengurangi beban kerja awak kapal agar mereka punya lebih banyak waktu belajar
D. Menggunakan teknologi virtual reality (VR) untuk pelatihan evakuasi
E. Menunjuk seorang awak kapal senior untuk bertanggung jawab penuh atas evakuasi
Jawaban: D. Menggunakan teknologi virtual reality (VR) untuk pelatihan evakuasi
Pembahasan:
Pelatihan berbasis VR memungkinkan awak kapal mengalami simulasi darurat secara interaktif, meningkatkan pemahaman dan respons mereka dalam situasi nyata. Pendekatan ini lebih efektif dibanding hanya menghafal prosedur atau latihan rutin yang bisa menjadi monoton.
Soal 19
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keamanan pelabuhan, sebuah perusahaan teknologi menawarkan penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk mengatur lalu lintas kapal dan distribusi barang. Namun, beberapa pemangku kepentingan menolak karena khawatir akan kehilangan pekerjaan. Bagaimana pendekatan yang paling efektif untuk mengatasi tantangan ini?
A. Menerapkan AI secara langsung tanpa mempertimbangkan keberatan yang ada
B. Mengadakan pelatihan ulang bagi pekerja agar bisa beradaptasi dengan sistem AI
C. Menunda penerapan AI hingga seluruh pekerja menerima perubahan tersebut
D. Mengurangi jumlah pekerja secara bertahap sebelum menerapkan AI
E. Menggunakan AI hanya dalam kondisi darurat agar pekerja tetap relevan
Jawaban: B. Mengadakan pelatihan ulang bagi pekerja agar bisa beradaptasi dengan sistem AI
Pembahasan:
Alih-alih menggantikan pekerja, solusi terbaik adalah memberdayakan mereka dengan keterampilan baru agar dapat bekerja berdampingan dengan teknologi. AI dapat meningkatkan efisiensi tanpa menghilangkan pekerjaan jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Soal 20
Sebuah negara kepulauan sedang menghadapi peningkatan ancaman pembajakan di wilayah maritimnya. Meskipun patroli keamanan telah ditingkatkan, insiden pembajakan tetap terjadi. Pendekatan strategis apa yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini dalam jangka panjang?
A. Meningkatkan anggaran untuk patroli maritim dan memperbanyak kapal perang
B. Mengembangkan kerja sama internasional untuk pengawasan wilayah perairan
C. Membiarkan kapal-kapal dagang membawa senjata untuk pertahanan sendiri
D. Mempercepat proses hukum bagi pelaku pembajakan dengan hukuman lebih berat
E. Mengurangi jumlah kapal dagang yang beroperasi di wilayah rawan pembajakan
Jawaban: B. Mengembangkan kerja sama internasional untuk pengawasan wilayah perairan
Pembahasan:
Keamanan maritim adalah isu global yang membutuhkan kerja sama lintas negara. Dengan berbagi intelijen, meningkatkan patroli bersama, serta menyusun strategi regional, ancaman pembajakan dapat ditekan lebih efektif dibanding hanya meningkatkan patroli sendiri.
Jelajahi Lebih Banyak di Fungsional.id!

Temukan informasi lengkap seputar dunia maritim, pelayaran, dan profesi jenang kapal hanya di fungsional.id. Dapatkan wawasan mendalam, tips karir, dan berbagai artikel menarik yang akan membantu Anda memahami industri ini lebih baik. Klik banner sekarang atau kunjungi fungsional.id untuk informasi selengkapnya.