130+ Soal Penguji Mutu Barang CPNS PPPK + Kisi Kisi dan Pembahasan

130+ Soal Penguji Mutu Barang CPNS PPPK + Kisi Kisi dan Pembahasan

Penguji Mutu Barang adalah jabatan yang berperan penting dalam memastikan kualitas produk atau barang yang beredar di pasar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai seorang penguji mutu, tanggung jawab utama mereka meliputi pemeriksaan, pengujian, dan evaluasi barang atau produk dalam berbagai sektor, seperti pangan, tekstil, elektronik, dan lainnya, guna menjamin bahwa produk-produk tersebut memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, dan kelayakan untuk dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, seorang Penguji Mutu Barang harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai standar mutu, metode pengujian laboratorium, serta regulasi yang berlaku.

Selain itu, Penguji Mutu Barang juga berperan dalam memberikan rekomendasi perbaikan dan tindakan pencegahan terhadap produk yang tidak memenuhi standar, serta bekerja sama dengan pihak terkait seperti produsen, importir, dan lembaga pengawas lainnya. Mereka harus mampu menganalisis data hasil pengujian dan menyusun laporan yang komprehensif serta akurat. Dengan demikian, peran ini menuntut kompetensi tinggi dalam hal teknis, analisis, dan kemampuan komunikasi untuk memastikan bahwa semua produk yang beredar di pasaran aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kisi-Kisi Soal Penguji Mutu Barang

Kisi-kisi soal Penguji Mutu Barang berisi panduan mengenai topik dan materi yang akan diujikan,  ini membantu peserta memahami fokus materi dan jenis soal yang mungkin muncul dalam ujian CPNS PPPK.

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen: Mengatur perlindungan konsumen terkait mutu barang, termasuk tanggung jawab Penguji Mutu Barang dalam memastikan produk yang beredar memenuhi standar mutu dan aman bagi konsumen.

Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional Indonesia (SNI): Mengatur tentang penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan peran Penguji Mutu Barang dalam memastikan produk memenuhi standar SNI untuk kualitas dan keamanan.

ISO 17025 tentang Persyaratan Umum untuk Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi: Pemahaman tentang standar ISO 17025 yang mengatur laboratorium pengujian untuk menjamin kompetensi dan keakuratan hasil uji mutu barang.

Teknik Pengujian Mutu: Keterampilan dalam berbagai metode pengujian mutu barang, termasuk uji fisik, kimia, dan mekanis terhadap produk untuk memastikan kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Prosedur Pengambilan Sampel: Pemahaman tentang teknik pengambilan sampel yang representatif untuk diuji, termasuk jumlah sampel yang memadai, cara pengambilan, dan penyimpanan sampel untuk memastikan validitas hasil pengujian.

Pengujian Fisik dan Kimia: Pengetahuan tentang metode pengujian fisik (kekuatan, keawetan, dll.) dan kimia (komposisi, bahan berbahaya, dll.) untuk berbagai jenis barang, termasuk produk makanan, tekstil, alat elektronik, dan produk bangunan.

Pengelolaan Laboratorium Pengujian: Keterampilan dalam mengelola laboratorium pengujian, termasuk perawatan peralatan uji, pengelolaan bahan kimia, serta kalibrasi alat untuk memastikan hasil pengujian yang akurat dan konsisten.

Penyusunan Protokol Pengujian: Kemampuan untuk menyusun protokol pengujian yang rinci, termasuk metode, alat yang digunakan, prosedur kerja, dan kriteria penilaian untuk memastikan hasil pengujian sesuai dengan standar.

Pemahaman tentang Standar Mutu Produk: Pengetahuan tentang standar mutu yang berlaku untuk berbagai jenis produk, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), standar internasional (ISO), dan regulasi sektoral terkait.

Analisis Hasil Pengujian: Keterampilan dalam menganalisis data hasil pengujian mutu barang, termasuk interpretasi hasil uji dan kesimpulan apakah produk memenuhi standar mutu atau tidak.

Penyusunan Laporan Hasil Uji Mutu: Kemampuan dalam menyusun laporan hasil pengujian secara sistematis dan jelas, termasuk dokumentasi hasil uji, analisis, dan rekomendasi tindak lanjut jika barang tidak memenuhi standar mutu.

Pengendalian Mutu Proses Produksi: Pemahaman tentang teknik pengendalian mutu dalam proses produksi, termasuk penerapan Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) untuk mencegah cacat produk dan memastikan barang sesuai spesifikasi.

Regulasi dan Sertifikasi Produk: Pengetahuan tentang prosedur sertifikasi produk berdasarkan standar yang berlaku, termasuk peran Penguji Mutu Barang dalam memastikan bahwa barang yang diproduksi dan diedarkan telah bersertifikat sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pengelolaan Risiko dalam Pengujian Mutu: Teknik identifikasi dan mitigasi risiko dalam proses pengujian mutu barang, termasuk kesalahan dalam pengujian, kerusakan peralatan, dan ketidakakuratan hasil uji.

Penerapan Teknologi dalam Pengujian Mutu: Pemanfaatan teknologi terbaru dalam pengujian mutu barang, termasuk penggunaan alat uji otomatis, sistem manajemen laboratorium berbasis digital, dan perangkat analisis canggih untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengujian.

Pengujian Keamanan Produk: Pemahaman tentang uji keamanan produk, termasuk pengujian terhadap bahan berbahaya, risiko kesehatan, dan dampak lingkungan dari penggunaan barang tertentu.

Etika dalam Pengujian Mutu: Prinsip-prinsip etika dalam pelaksanaan tugas sebagai Penguji Mutu Barang, termasuk menjaga integritas, transparansi, dan objektivitas dalam memberikan hasil pengujian yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kolaborasi dengan Instansi terkait Sertifikasi Mutu: Keterampilan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi, instansi pemerintah, serta lembaga pengujian lainnya untuk memastikan bahwa barang yang diuji dan disertifikasi memenuhi semua persyaratan mutu yang ditetapkan.

Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001): Pemahaman tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan bagaimana sistem ini diterapkan di laboratorium atau pabrik untuk memastikan kepatuhan terhadap standar mutu.

Penanganan Keluhan Mutu dari Konsumen: Teknik untuk menangani keluhan terkait mutu barang dari konsumen, termasuk prosedur investigasi, analisis akar penyebab, dan pengambilan tindakan korektif.

Contoh Soal Penguji Mutu Barang untuk CPNS & PPPK

Contoh Soal Penguji Mutu Barang untuk CPNS & PPPK

Contoh soal Penguji Mutu Barang untuk CPNS & PPPK memberikan gambaran soal-soal yang mungkin dihadapi saat ujian. Contoh soal ini membantu calon peserta mempersiapkan diri dengan lebih efektif.

1. Seorang Penguji Mutu Barang menemukan bahwa sebuah produk pangan di pasaran tidak memiliki label yang jelas tentang bahan-bahan yang digunakan, termasuk bahan pengawet. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, tindakan apa yang seharusnya diambil oleh Penguji Mutu Barang untuk melindungi konsumen?

A. Menarik seluruh produk dari peredaran dan melarang penjualannya
B. Menghubungi produsen untuk memberikan informasi yang lebih jelas di label
C. Melakukan pengujian lebih lanjut terhadap produk untuk mengidentifikasi kandungannya
D. Mengajukan laporan kepada pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut
E. Membiarkan produk tetap beredar jika tidak ada keluhan dari konsumen

Jawaban: D. Mengajukan laporan kepada pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut

Pembahasan: Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Penguji Mutu Barang harus memastikan bahwa produk yang beredar aman dan jelas informasinya bagi konsumen. Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam informasi produk, Penguji Mutu harus melaporkan ke pihak berwenang agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut, seperti penyelidikan atau penarikan produk jika diperlukan.

2. Sebuah perusahaan harus memastikan produknya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sebelum dipasarkan. Jika hasil uji menunjukkan produk tersebut tidak sesuai dengan standar SNI yang telah ditetapkan, tindakan apa yang paling tepat dilakukan oleh Penguji Mutu Barang?

A. Meminta perusahaan untuk mengubah label produk tanpa mengubah isinya
B. Mengeluarkan sertifikat persetujuan sementara sambil menunggu revisi
C. Meminta perusahaan memperbaiki produk agar memenuhi standar SNI
D. Mengabaikan hasil uji jika produk tersebut populer di kalangan konsumen
E. Menawarkan alternatif standar yang lebih mudah bagi perusahaan

Jawaban: C. Meminta perusahaan memperbaiki produk agar memenuhi standar SNI

Pembahasan: Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) menetapkan bahwa produk yang beredar harus sesuai dengan standar SNI. Jika produk tidak memenuhi standar, Penguji Mutu Barang harus meminta perusahaan untuk memperbaiki produk agar sesuai dengan standar, sebelum mengizinkan produk tersebut beredar di pasaran.

3. Laboratorium pengujian yang digunakan oleh Penguji Mutu Barang harus memenuhi standar tertentu untuk memastikan akurasi hasil uji. Mengacu pada ISO 17025, apa yang harus diperhatikan oleh laboratorium untuk memenuhi persyaratan kompetensi?

A. Hanya menggunakan peralatan terbaru dan tercanggih
B. Memastikan semua teknisi memiliki sertifikasi yang sama
C. Menggunakan prosedur kalibrasi yang terstandarisasi dan diakui
D. Mengandalkan hasil uji sebelumnya untuk menghemat biaya
E. Menggunakan metode uji berbeda untuk setiap produk

Jawaban: C. Menggunakan prosedur kalibrasi yang terstandarisasi dan diakui

Pembahasan: ISO 17025 menetapkan persyaratan untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi, termasuk penggunaan prosedur kalibrasi yang terstandarisasi dan diakui untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil pengujian mutu barang. Hal ini penting untuk menjamin integritas hasil uji yang dapat diandalkan.

4. Dalam pengujian mutu barang, teknik pengambilan sampel yang representatif sangat penting. Jika Penguji Mutu Barang ingin melakukan pengujian pada produk makanan kaleng yang diproduksi dalam jumlah besar, teknik apa yang sebaiknya digunakan?

A. Mengambil satu kaleng acak dari setiap batch produksi
B. Mengambil sampel berdasarkan tanggal kadaluarsa terdekat
C. Menggunakan metode pengambilan sistematis berdasarkan urutan produksi
D. Mengambil sampel dari kaleng yang terlihat berbeda saja
E. Mengambil seluruh kaleng dari batch pertama yang diproduksi

Jawaban: C. Menggunakan metode pengambilan sistematis berdasarkan urutan produksi

Pembahasan: Teknik pengambilan sampel yang representatif penting untuk memastikan validitas hasil pengujian. Pengambilan sampel sistematis berdasarkan urutan produksi memungkinkan pemilihan sampel yang mewakili keseluruhan batch, sehingga hasil uji dapat lebih akurat dan relevan dengan keseluruhan produksi.

5. Seorang Penguji Mutu Barang melakukan uji fisik pada sebuah produk elektronik untuk menguji daya tahannya. Namun, selama pengujian ditemukan bahwa metode pengujian yang digunakan tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Apa tindakan yang harus dilakukan oleh Penguji Mutu Barang?

A. Melanjutkan pengujian dengan metode yang sama karena sudah dimulai
B. Menghentikan pengujian dan mengganti metode dengan yang sesuai standar
C. Mengubah hasil pengujian untuk menyesuaikan dengan metode yang digunakan
D. Mengajukan permohonan pengecualian standar untuk produk tersebut
E. Membiarkan hasil uji tetap digunakan sebagai acuan keputusan

Jawaban: B. Menghentikan pengujian dan mengganti metode dengan yang sesuai standar

Pembahasan: Dalam pengujian mutu barang, penggunaan metode yang sesuai dengan standar yang berlaku sangat penting untuk mendapatkan hasil yang valid dan dapat diandalkan. Jika ditemukan metode yang tidak sesuai standar, Penguji Mutu Barang harus menghentikan pengujian dan menggunakan metode yang sesuai agar hasil pengujian dapat dipertanggungjawabkan.

6. Seorang Penguji Mutu Barang melakukan uji kekuatan tarik pada kain tekstil untuk menentukan daya tahannya terhadap robekan. Metode pengujian fisik mana yang paling tepat digunakan untuk tujuan ini?

A. Uji abrasi
B. Uji tarik (tensile test)
C. Uji bending
D. Uji ketahanan panas
E. Uji daya serap air

Jawaban: B. Uji tarik (tensile test)

Pembahasan: Uji tarik (tensile test) digunakan untuk mengukur kekuatan tarik atau kemampuan suatu material menahan gaya yang menarik hingga titik putus. Ini adalah metode pengujian fisik yang tepat untuk menentukan daya tahan kain tekstil terhadap robekan.

7. Dalam pengelolaan laboratorium pengujian, penting untuk melakukan kalibrasi alat secara berkala. Mengapa kalibrasi alat uji ini sangat penting bagi laboratorium pengujian?

A. Untuk meningkatkan umur peralatan
B. Untuk menjaga estetika laboratorium
C. Untuk memastikan hasil pengujian tetap akurat dan konsisten
D. Untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
E. Untuk menurunkan biaya operasional

Jawaban: C. Untuk memastikan hasil pengujian tetap akurat dan konsisten

Pembahasan: Kalibrasi alat uji penting untuk memastikan bahwa peralatan memberikan hasil yang akurat dan konsisten. Tanpa kalibrasi yang tepat, hasil pengujian dapat menyimpang, yang dapat menyebabkan kesalahan dalam penilaian mutu produk.

8. Ketika menyusun protokol pengujian untuk pengujian kimia pada produk makanan, apa saja yang harus dipertimbangkan oleh Penguji Mutu Barang agar hasil pengujian dapat dipertanggungjawabkan?

A. Metode pengujian, jenis bahan kimia yang digunakan, dan prosedur pembuangan limbah
B. Metode pengujian, alat yang digunakan, prosedur kerja, dan kriteria penilaian
C. Jenis produk, desain laboratorium, dan prosedur pengemasan produk
D. Estimasi biaya, jumlah sampel, dan hasil yang diharapkan
E. Jenis bahan kimia yang digunakan, penyimpanan alat, dan jadwal kalibrasi

Jawaban: B. Metode pengujian, alat yang digunakan, prosedur kerja, dan kriteria penilaian

Pembahasan: Untuk menyusun protokol pengujian yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan rincian metode pengujian, alat yang digunakan, prosedur kerja yang jelas, dan kriteria penilaian yang tepat untuk memastikan hasil yang sesuai dengan standar.

9. Jika sebuah produk alat elektronik diuji dan ditemukan adanya kadar logam berat yang melebihi batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), langkah apa yang seharusnya dilakukan oleh Penguji Mutu Barang?

A. Menyusun laporan pengujian dan merekomendasikan perbaikan pada produk
B. Mengabaikan hasil uji karena produk sudah dipasarkan secara luas
C. Mengurangi jumlah pengujian agar biaya lebih efisien
D. Menyusun ulang standar pengujian agar hasilnya lebih baik
E. Mengeluarkan sertifikat persetujuan dengan pengecualian

Jawaban: A. Menyusun laporan pengujian dan merekomendasikan perbaikan pada produk

Pembahasan: Jika ditemukan bahwa sebuah produk tidak memenuhi standar mutu, Penguji Mutu Barang harus menyusun laporan pengujian yang jelas dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada produsen untuk memastikan produk tersebut aman digunakan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

10. Seorang Penguji Mutu Barang melakukan pengujian kimia pada produk makanan untuk mengidentifikasi bahan berbahaya. Setelah pengujian, ia menemukan kandungan bahan pengawet melebihi batas yang diizinkan. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Penguji Mutu Barang dalam analisis hasil pengujian ini?

A. Mengubah batas yang diizinkan agar produk dapat lolos pengujian
B. Melakukan pengujian ulang dengan metode yang berbeda untuk hasil yang lebih baik
C. Mengabaikan hasil karena produk tersebut populer di pasaran
D. Menyusun laporan hasil pengujian dan merekomendasikan tindakan penarikan produk
E. Mengurangi jumlah sampel yang diuji agar lebih hemat biaya

Jawaban: D. Menyusun laporan hasil pengujian dan merekomendasikan tindakan penarikan produk

Pembahasan: Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa kandungan bahan berbahaya melebihi batas yang diizinkan, Penguji Mutu Barang harus menyusun laporan yang jelas dan merekomendasikan tindakan penarikan produk untuk melindungi konsumen dan mematuhi regulasi yang berlaku.

11. Seorang Penguji Mutu Barang menyusun laporan hasil pengujian untuk sebuah produk yang tidak memenuhi standar mutu. Apa yang harus dicantumkan dalam laporan tersebut untuk memastikan bahwa semua informasi penting terdokumentasi dengan baik?

A. Hanya hasil pengujian tanpa rekomendasi tindak lanjut
B. Hasil pengujian, analisis kesalahan, dan rekomendasi perbaikan
C. Hasil pengujian dan deskripsi produk saja
D. Kesimpulan hasil uji tanpa rincian analisis
E. Data pengujian dan catatan pribadi penguji

Jawaban: B. Hasil pengujian, analisis kesalahan, dan rekomendasi perbaikan

Pembahasan: Dalam menyusun laporan hasil uji mutu, penting untuk mencantumkan hasil pengujian, analisis kesalahan, serta rekomendasi tindak lanjut jika barang tidak memenuhi standar mutu. Ini memastikan laporan sistematis dan memberikan panduan yang jelas untuk perbaikan.

12. Dalam proses produksi, Penguji Mutu Barang harus memahami teknik pengendalian mutu. Teknik apa yang biasanya diterapkan untuk mencegah cacat produk dan memastikan produk sesuai spesifikasi?

A. Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)
B. Pengujian satu kali dan verifikasi manual
C. Inspeksi akhir produk dan pelatihan staf
D. Pengujian acak dan audit internal
E. Pengendalian suhu dan kelembaban produksi

Jawaban: A. Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)

Pembahasan: Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) adalah teknik pengendalian mutu yang diterapkan untuk mencegah cacat produk dan memastikan bahwa produk sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. QC fokus pada deteksi cacat, sedangkan QA lebih pada pencegahan cacat dan perbaikan proses.

13. Apa yang harus dilakukan oleh Penguji Mutu Barang untuk memastikan produk mendapatkan sertifikasi sesuai dengan standar yang berlaku?

A. Hanya menguji produk sekali untuk memastikan kualitas
B. Mengumpulkan dokumen dan melaporkan kepada badan sertifikasi tanpa pengujian
C. Memastikan produk memenuhi semua persyaratan standar dan mengajukan permohonan sertifikasi
D. Mengabaikan regulasi dan mengandalkan hasil pengujian sebelumnya
E. Menunggu produk untuk mendapatkan sertifikasi secara otomatis

Jawaban: C. Memastikan produk memenuhi semua persyaratan standar dan mengajukan permohonan sertifikasi

Pembahasan: Untuk mendapatkan sertifikasi produk sesuai standar yang berlaku, Penguji Mutu Barang harus memastikan produk memenuhi semua persyaratan standar yang ditetapkan dan kemudian mengajukan permohonan sertifikasi kepada badan yang berwenang.

14. Ketika melakukan pengujian mutu, Penguji Mutu Barang perlu mengelola risiko yang mungkin terjadi. Apa langkah yang tepat untuk mengidentifikasi dan mitigasi risiko dalam proses pengujian?

A. Mengabaikan kesalahan pengujian jika hasilnya konsisten
B. Melakukan audit rutin terhadap proses pengujian dan memeriksa kondisi peralatan
C. Mengurangi frekuensi pengujian untuk menghemat biaya
D. Mengandalkan hasil uji sebelumnya tanpa pengujian ulang
E. Mengabaikan kerusakan peralatan jika tidak mempengaruhi hasil akhir

Jawaban: B. Melakukan audit rutin terhadap proses pengujian dan memeriksa kondisi peralatan

Pembahasan: Mengidentifikasi dan mitigasi risiko dalam pengujian mutu melibatkan melakukan audit rutin terhadap proses pengujian serta memeriksa kondisi peralatan untuk mencegah kesalahan pengujian, kerusakan peralatan, dan ketidakakuratan hasil uji.

15. Dalam penerapan teknologi terbaru untuk pengujian mutu, alat uji otomatis dan sistem manajemen laboratorium berbasis digital dapat meningkatkan

A. Jumlah sampel yang diuji secara manual
B. Kecepatan dan akurasi pengujian serta efisiensi laboratorium
C. Biaya operasional laboratorium tanpa meningkatkan kualitas
D. Jumlah peralatan laboratorium yang digunakan
E. Jumlah laporan hasil uji yang tidak perlu

Jawaban: B. Kecepatan dan akurasi pengujian serta efisiensi laboratorium

Pembahasan: Penerapan teknologi terbaru, seperti alat uji otomatis dan sistem manajemen laboratorium berbasis digital, dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi pengujian serta efisiensi operasional laboratorium, sehingga menghasilkan pengujian yang lebih efisien dan andal.

16. Seorang Penguji Mutu Barang menemukan bahwa sebuah produk mengandung bahan berbahaya yang melebihi batas yang diizinkan. Apa langkah terbaik yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini dari perspektif uji keamanan produk?

A. Mengeluarkan produk dari pasar dan melaporkan kepada otoritas terkait
B. Mengabaikan hasil tersebut jika produk sudah lama berada di pasaran
C. Mengurangi batas bahan berbahaya dalam standar pengujian
D. Meneruskan hasil pengujian tanpa melakukan tindakan lebih lanjut
E. Memodifikasi bahan berbahaya agar tetap sesuai dengan standar

Jawaban: A. Mengeluarkan produk dari pasar dan melaporkan kepada otoritas terkait

Pembahasan: Jika produk mengandung bahan berbahaya yang melebihi batas yang diizinkan, langkah terbaik adalah mengeluarkan produk dari pasar dan melaporkannya kepada otoritas terkait. Ini penting untuk melindungi konsumen dan mematuhi regulasi keamanan produk.

17. Dalam sebuah laporan hasil uji mutu, Penguji Mutu Barang harus mempertahankan prinsip etika. Apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengujian tetap objektif dan valid?

A. Menyajikan hasil uji secara transparan dan menghindari pengaruh dari pihak ketiga
B. Mengutamakan kepentingan produsen dalam laporan hasil uji
C. Mengabaikan hasil pengujian jika tidak sesuai dengan harapan klien
D. Menggunakan data hasil uji sebelumnya jika hasil uji saat ini tidak memadai
E. Mengubah hasil uji agar sesuai dengan standar yang lebih rendah

Jawaban: A. Menyajikan hasil uji secara transparan dan menghindari pengaruh dari pihak ketiga

Pembahasan: Untuk memastikan hasil pengujian tetap objektif dan valid, Penguji Mutu Barang harus menyajikan hasil uji secara transparan dan menghindari pengaruh dari pihak ketiga yang dapat mempengaruhi integritas laporan.

18. Ketika berkolaborasi dengan lembaga sertifikasi, apa yang harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa proses sertifikasi mutu produk berjalan dengan baik?

A. Mengabaikan regulasi dan prosedur sertifikasi jika produk laku di pasaran
B. Mengatur jadwal pertemuan dan koordinasi rutin dengan lembaga sertifikasi
C. Mengurangi dokumentasi dan pengujian untuk mempercepat proses sertifikasi
D. Memprioritaskan kepentingan internal dibandingkan dengan regulasi eksternal
E. Menggunakan sertifikat dari lembaga yang tidak terdaftar resmi

Jawaban: B. Mengatur jadwal pertemuan dan koordinasi rutin dengan lembaga sertifikasi

Pembahasan: Untuk memastikan proses sertifikasi mutu berjalan dengan baik, penting untuk mengatur jadwal pertemuan dan koordinasi rutin dengan lembaga sertifikasi. Ini membantu memastikan bahwa semua persyaratan mutu terpenuhi dan proses sertifikasi dilakukan sesuai prosedur.

19. Dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 di laboratorium, apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini diterapkan dengan efektif?

A. Mengabaikan dokumentasi dan pelaporan yang tidak diperlukan
B. Menyediakan pelatihan untuk staf mengenai prosedur dan standar ISO 9001
C. Menggunakan prosedur yang tidak konsisten dengan standar ISO 9001
D. Mengurangi frekuensi audit internal dan eksternal
E. Mengabaikan umpan balik dari hasil audit untuk memperbaiki sistem manajemen

Jawaban: B. Menyediakan pelatihan untuk staf mengenai prosedur dan standar ISO 9001

Pembahasan: Agar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 diterapkan secara efektif, penting untuk menyediakan pelatihan bagi staf mengenai prosedur dan standar ISO 9001. Pelatihan ini memastikan bahwa semua anggota tim memahami dan mematuhi standar yang diterapkan.

20. Jika seorang konsumen mengajukan keluhan terkait mutu barang, apa langkah pertama yang harus dilakukan oleh Penguji Mutu Barang untuk menangani keluhan tersebut?

A. Mengabaikan keluhan jika produk masih dalam masa garansi
B. Segera mengembalikan produk tanpa penyelidikan lebih lanjut
C. Melakukan investigasi awal untuk menentukan akar penyebab keluhan
D. Mengganti produk dengan yang baru tanpa analisis lebih lanjut
E. Menyatakan bahwa keluhan tidak valid tanpa pemeriksaan

Jawaban: C. Melakukan investigasi awal untuk menentukan akar penyebab keluhan

Pembahasan: Langkah pertama yang tepat untuk menangani keluhan terkait mutu barang adalah melakukan investigasi awal untuk menentukan akar penyebab keluhan. Ini penting untuk mengidentifikasi masalah yang sebenarnya dan mengambil tindakan korektif yang sesuai.

Temukan Lebih Banyak Soal Penguji Mutu Barang di Sistem Kami!

Dapatkan akses eksklusif ke lebih dari 130 soal Penguji Mutu Barang dengan bergabung di sistem kami di https://fungsional.id. Klik banner di atas untuk mendaftar secara gratis dan mulailah persiapan Anda dengan materi yang terlengkap dan terpercaya. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda! Segera daftar dan manfaatkan semua fitur yang kami tawarkan untuk sukses di ujian CPNS dan PPPK.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.
Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...